Meski sebelumnya pihak sekolah mengaku sudah gencar melakukan sosialisasi tentang HIV/AIDS, namun para wali murid tetap membuat surat penolakan yang keluar pada akhir Januari 2019 lalu.
“Ya intinya membuat seperti surat pernyataan. Tapi saya terus kemudian mengadakan sosialasi dengan dinas terkait dengan mandatangkan wali murid. Kemudian (wali murid) masih menolak karena takut tertular,” kata Karwie, Kepala Sekolah.
14 siswa yang terdiri dari kelas 1 hingga 4 tersebut kini dikembalikan ke Yayasan Lentera yang merupakan rumah khusus bagi anak dengan HIV/AIDS. Simak penjelasan lengkapnya pada video diatas.